Category: Novel

Dan Wanita Itu … (12)

Pukul 6 pagi aku harus bersiap untuk berangkat ke bandara karena rancananya pesawat take-off pukul 8.30 pagi. Jarak antara rumahku dengan bandara Soekarno-Hatta memang cukup jauh. Perjalanan bisa
Read More

Dan Wanita Itu … (11)

”Jika hanya wajah dan tubuh yang jadi ukuran, mungkin tidak seperti ini. Ada sesuatu yang membuat saya jatuh hati padanya. Sesuatu yang selama ini tidak saya temukan pada
Read More

Dan Wanita Itu … (10)

Kusapukan pandanganku ke seluruh isi ruangan itu. Nampak kumpulan karya sastra tertata rapi di rak buku yang terletak di sudut sebelah kiri ruangan itu. Puluhan novel, biografi dan
Read More

Dan Wanita Itu … (9)

Bukan Untuk Diperdebatkan Seketika mataku terbuka tatkala kurasakan sapuan sinar matahari yang masuk melalui jendela kamarku membelai hangat wajahku. Kulihat jam di dinding menunjukkan pukul 6.30 pagi. Tak biasanya aku bangun pagi
Read More

Dan Wanita Itu … (8)

cerita sebelumnya … ”Ada apa sih? Semuanya jadi berantakkan seperti ini. Kamu susah dihubungi. Kenapa? Kamu sudah gede, Indri. Tuhan kasih kita mulut untuk bicara, kasih kita telinga
Read More

Dan Wanita Itu … (7)

Sebelumnya … ”Ya sudah kalau begitu. Besok gue kabarin”, sahut Hari. ”Ok. Thanks banget, bro. Udahan ya … jam telpon cowok sudah berakhir”, gurauku mengakhiri percakapan itu. ***
Read More

Dan Wanita Itu … (6)

Aku hanya tersenyum mendengar protesnya. Mungkin dia menganggap kalau celotehku tadi hanya berupa gurauan. Tapi sebenarnya aku sendiri sedikit terkejut, karea apa yang baru saja aku ucapkan, keluar
Read More

Dan Wanita Itu … (5)

Ternyata … Siring bergulirnya waktu dan hembusan nafas, hubunganku dan dia semakin erat. Dan semakin sering aku berhubungan dengan wanita itu, semakin kupahami memang ada sesuatu yang menarik
Read More

Dan Wanita Itu … (4)

*** Pameran telah berakhir beberapa hari yang lalu, dan kini aku harus kembali tenggelam dalam aktifitas dan rutinitas seperti biasanya.?Suasana kantor hari ini terasa sepi. Mungkin masing- masing
Read More

Dan Wanita Itu … (3)

”Cerewet sih”, balasnya ”Biar cerewet tapi kan baik hati”, jawabku tak mau kalah. ”Udah sana … sana”, usirnya Aku hanya terkekeh. ”Udah dulu ya .. terima kasih permennya.
Read More