Zaskia Gotik Sebagai Duta Pancasila

Hari Kemerdekaan RI adalah tanggal 32 Agustus, dan lambang sila ke-5 dari Pancasila adalah bebek nungging, itu kata Zaskia Gotik. Ucapannya yang menurut saya ngawur itu pulalah yang menyeret dia ke ranah hukum dengan tuduhan melecehkan lambang negara.

Well … terlepas hal itu dilakukan tanpa kesengajaan, alasan pendidikan rendah, keceplosan dan lain-lain, saya tidak akan mengomentari lebih lanjut tentang hal itu terlebih soal kasus hukumnya.

***

Yang saya bingungkan adalah ketika PKB dengan mudahnya mengangkat Zaskia Gotik sebagai Duta Pancasila.

Weladalah … iki piye ceritane, pak Manteb? Sido po duk?

Setahu saya, seorang diangkat menjadi duta untuk hal-hal tertentu itu bukan tanpa alasan. Bukan sekedar karena ketenarannya, bukan karena label artis-nya, tetapi karena orang tersebut dianggap mampu mengemban tugas sebagai seorang duta. Paham betul tentang hal yang di “duta” kan kepadanya.

Memang, ketenaran seseorang menjadi “daya tarik” tersendiri. Tapi kalo tidak paham dengan tugasnya, terus kanggo opo???

Coba bayangkan, pada saat adik, keponakan atau anak Anda yang masih kecil bertanya tentang Pancasila kepada Zaskia Gotik, “Tante, apa lambang sila ke-5 dari Pancasila?”, kemudian dijawab dengan, “Bebek Nungging, dik”.

Terus kepriben? Opo ora ruwet dunia anak?

Saya tidak menyalahkan Zaskia Gotik-nya. Karena mungkin memang dia betul-betul tidak tahu karena pendidikannya rendah, atau tidak sengaja, dan alasan lainnya.

Yang saya bingung adalah yang mengangkat dia jadi duta Pancasila.

Wueeedannn ra kathokan tenan!!!!

Apa karena ini momentum yang tepat untuk meningkatkan popularitas disaat menjelang pilkada? Yaa jawabnya sih bisa iya, bisa juga tidak. Karena yang bisa menjawab adalah yang mengangkat Zaskia Gotik jadi duta Pancasila.

Jujur Pak/Bu PKB …. aku ora mudheng babar blassss.

Mungkin popularitas naik, tapi elektabilitas partai? Entar dulu … rakyat Indonesia makin cerdas.

Note: populer bisa dalam 1 dari 2 hal, populer karena bagus atau populer karena jelek?

Eh … atau jangan-jangan literatur saya soal duta itu yang salah? Ah sik … tak googling dhisik.

Sekian dan salam Pancasila!!!

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *