Teori dibalik “Angka Keramat” 150 teman di Path
Path, jejaring sosial yang hanya memperbolehkan maksimal 150 teman ini kini telah memiliki 2 juta pengguna di seluruh dunia. Ini menunjukan meski dibatasi jumlah temannya, Path tetap diminati oleh pengguna Internet.
Path, jejaring sosial serupa tapi tak sama dengan Facebook, memiliki keunggulan karena hanya memperbolehkan orang-orang terdekat sebagai teman. Path hanya memberi jatah 150 teman di jejaring sosial ini, sehingga pengguna harus pintar memilah teman di jejaring sosialnya.
Meskipun terbatas, pengguna Path sudah menghasilkan lebih dari 50 juta konten dan melakukan interaksi sebanyak 15 juta interaksi setiap harinya. Angka yang fantastis! Meskipun tidak terlalu mengagetkan karena berdasarkan kenyataan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang pengen eksis sekaligus narsis.
Hal ini menunjukkan bahwa keterbatasan jumlah teman tidak membatasi interaksi dan sosialisasi. Justru, karena teman-teman di Path merupakan teman pilihan yang dianggap paling dekat, aktivitas di jejaring sosial ini juga jadi lebih intim dan interaktif.
Lalu dari mana angka 150 itu? Apakah angka suka-suka? Atau bahkan mungkin merupakan “angka keramat” ?
Awalnya, saya pun menduga bahwa angka 150 hanya berdasarkan pertimbangan teknis. Server Path belum sebesar milik facebook dan twitter. Tapi ternyata dugaan saya tidak tepat.
Ada korelasi lain antara angka 150 dengan pernyataan pada Teori Nomor Dunbar pada dekade 1990-an.
Robin Dunbar, profesor antropologi evolusioner dari Universitas Oxford, Inggris, mengatakan manusia tidak dapat menjalankan lebih dari 150 hubungan pertemanan aktif.
Studi terbaru mengenai bagaimana jejaring sosial berpengaruh terhadap Nomor Dunbar mengindikasikan bahwa teknologi yang semakin maju dari hari ke hari tidak lantas disesuaikan dengan perubahan kapasitas mental seseorang. Saat Dunbar melihat cara orang menggunakan situs seperti Facebook, Bebo, dan MySpace, ia menemukan fakta bahwa orang yang memiliki banyak “teman” ternyata berinteraksi dengan sekelompok kecil orang saja.
“Hal yang menarik di sini adalah seseorang mungkin dapat menjalin hubungan dengan 1.500 teman. Namun jika dilihat dari traffic di situs itu, terlihat bahwa ia hanya mampu berkomunikasi dengan orang-orang terdekat saja, sekitar 150 orang seperti di dunia nyata,” ujar Dunbar pada Sunday Times, Ahad (24/1).
Teori Nomor Dunbar sebelumnya menyatakan, masyarakat membatasi jumlah hubungan pertemanan mereka di dalam lingkungan sosial yang kompleks. Hal itu disebabkan salah satu bagian otak manusia yang menangani bahasa dan interaksi personal tak dapat menampung terlalu banyak beban.
Related Posts
-
#CreativeNation – Kreasi Anak Bangsa Yang Memecahkan Rekor Dunia
1 Comment | Oct 6, 2013
-
20 Marketing Statistics That Will Drive 2014 [INFOGRAPHIC]
8 Comments | Jan 30, 2014
-
Apa Itu Content Marketing?
3 Comments | Oct 23, 2013
-
Perlukah Sebuah Brand “Bermain” di Social Media?
No Comments | May 14, 2013