The Lost Toys

Dulu waktu saya masih kecil, mempunyai mainan buatan pabrik itu menjadi barang mewah. Saya ingat betul semasa anak-anak mainan mewah saya hanya ada 2, yang satu adalah military jeep hadiah dari kakak sulung saya yang mungkin mainan paling mahal yang pernah saya dapat karena sudah menggunakan batu baterai untuk penggeraknya. Dan yang satunya lagi mobil balap jenis sedan warna merah. Kalau mobil-mobilan yang satu ini menggunakan tenaga dalam alias digerakkan manual dengan tangan atau ditarik dengan tali.

Masa kecil kurang bahagia ya? Ah … Nggak juga. Saya sangat bahagia dan menyukai masa kecil saya.

Mainan saya waktu itu didominasi oleh mainan buatan tangan. Kayu dan triplek bekas, kertas bekas, sandal bekas bahkan kulit jeruk pun bisa dikreasikan sebagai bahan membuat mainan. Ketapel, senapan berpelontar karet pentil dengan peluru biji kangkung liar yang tumbuh dikali, menjadi bagian dari permainan waktu itu.

Tapi memang jaman sudah berubah. Anak-anak sekarang dimanjakan dengan beragam mainan dengan harga yang bervariasi pula. Dari harga ribuan, ratusan ribu hingga jutaan rupiah tersedia di pasaran. Tinggal pilih, beli terus bawa pulang. Mudah sekali kan?

Tapi dibalik kemudahan yang ada, ada salah satu bagian dari seorang anak yang hilang ditelan jaman. Kreatifitas! Ya, mereka telah dimanjakan oleh teknologi hingga terlena sehingga ada sebagian kreatifitas mereka yang hilang, meskipun dalam skala kecil.

Coba kita tanya kepada anak-anak, apa mereka bisa membuat pesawat terbang mainan dari kertas? Kapal dari kertas? Atau mobil-mobilan dari kulit jeruk atau sandal bekas? Hmmm … Saya berani bertaruh, mereka semua akan kompak untuk menggelengkan kepala.

Bahkan, untuk bermain layang-layang pun mereka membeli layang-layang yang sudah jadi. Padahal membuat layang-layang adalah pekerjaan yang cukup mudah.

Lalu salah siapa? Ya sebenarnya tidak ada yang salah dan bisa disalahkan. Karena mungkin kita sendiri sudah lupa untuk mengajari mereka cara membuat pesawat terbang mainan dari kertas misalnya. Atau mungkin juga kita ikut-ikutan terlena, daripada susah-susah mendingan keluar uang sedikit dan mainan anak pun sudah ditangan 🙂

Memang sih, sekarang jamannya sudah berbeda dengan jaman saya masih kecil. Dulu mainan buatan pabrik sangat mahal (setidaknya bagi saya), sementara sekarang? Ada banyak mainan dengan beragam jenis dan harga.

Tapi tidak ada salahnya kan, kalau kita sekali-kali juga mengajarkan kepada mereka cara membuat mainan-mainan masa lalu. Dari mainan yang paling sederhana saja, misalnya pesawat terbang dari kertas. Memang bentuk dan tampilannya tidak menggiurkan serta umur pakainya yang tidak tahan lama, tapi setidaknya hal itu sedikit banyak membantu merangsang kreatifitas dari sang anak.

Nah, untuk sekedar membantu mengingatkan cara membuat pesawat terbang mainan dari kertas, berikut saya coba jelaskan dengan rentetan gambar.

Keterangan:

  1. Siapak selembar kertas
  2. Lipat pada bagian tengah
  3. Buka lipatan kertas, sehingga terlihat garis yang membagi kertas sama luas. Garis ini bertujuan sebagai pemandu untuk lipatan-lipatan berikutnya
  4. Pada salah satu sisi, lipat bagian kiri dan kanan menyerupai bentuk segitiga
  5. Lipat segitiga tersebut ke arah kita
  6. Lipat lagi bagian sisi kanan dan kiri
  7. Ada satu bagian segitiga kecil ditengah. Itu fungsinya adalah sebagai pengunci lipatan yang lain
  8. Lipat terbalik
  9. Lipat setiap sayapnya
  10. Hasil lipatan tampak seperti pada gambar no. 10
  11. Tampak samping
  12. Lipat bagian belakang dari pesawat untuk mempercantik
  13. Pesawat mainan dari kertas sudah siap untuk diterbangkan membelah angkasa luas 🙂

Semoga bermanfaat!

2 Comments

Leave a Reply to Adrian Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *