Terampasnya Hak Pejalan Kaki di Ibukota
|Jakarta oh Jakarta … kota yang penuh raga. Sosial, ekononomi, budaya, kemacetan, banjir, panas dan segala macam hal tumplek blek di kota metropolitan ini. Belum lagi ego dari masyarakat yang bisa dibilang “sak karepe dhewe & saling serobot”.
Di Jakarta ini, banyak sekali trotoar yang beralih fungsi. Yang seharusnya untuk pejalan kaki, menjadi tempat jualan dan bahkan parkiran. Hak pejalan kaki sudah diserobot dan dirampas. Beralihnya fungsi trotoar, selain melanggar peraturan dan ketentuan juga menyisakan satu ancaman. Ancaman terhadap keselamatan dari pejalan kaki. Ketika para pejalan kaki tidak mendapatkan jalur yang sebenarnya, mereka terpaksa harus turun ke badan jalan.
Disinilah ancaman keselamatan berawal. Manusia pejalan kaki harus berbagi tempat dengan kendaraan yang melintas. Ruang yang sempit menyebabkan peluang terjadinya benturan menjadi sangat besar. Dan ketika terjadi benturan, siapa korbannya? Tentunya adalah si pejalan kaki.
Marilah kita semua melepaskan ego masing-masing, tetap berada pada tempat yang seharusnya, tidak saling serobot dan merampas hak-hak orang lain.